Baru Lokasi Talise yang Disetujui Bank Dunia

34 dilihat

Ditulis oleh

Dari empat lahan lokasi yang direncanakan untuk pembangunan hunian tetap (huntap) kawasan, seperti di lokasi Tondo 2, Petobo, Lere, dan  Talise, baru lokasi Talise yang sudah disetujui oleh Bank Dunia untuk dibangunkan huntap kawasan.

Menurut Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah, Aksa H. Mardani, menjelaskan, saat ini yang telah disetujui bank dunia atau telah mendapat NOL (no objection letter) untuk dokumen persetujuan Land Acquisition And Resettlement Action Plan (LARAP) nya, baru lahan pembangunan di kelurahan Talise.

Sementara untuk tiga lokasi lainnya, yakni Petobo, Tondo 2 serta Lere, masih dalam proses evaluasi dan penyempurnaan atas dokumen-dokumen LARAP nya di bank dunia.

“Yang sudah clear and clean itu baru lokasi Talise disetujui dan sekarang sudah dalam tahap proses Lelang,” ujar Aksa kepada SultengNews.com saat ditemui langsung di ruangannya, Jumat (1/7/2022).

“Insya Allah kalau sudah ada pemenang lelangnya dalam waktu yang tidak lama, kemungkinan mulai star pembangunan HUNTAP awal bulan Agustus, tahun ini, sekitar 600 unit lebih dibangun,” sambung dia.

Menurutnya, masih terjanggalnya penyelesaian pelengkapan dokumen di tiga lokasi tersebut oleh bank dunia, tidak lain karena memang sebagai pemberi bantuan dana yakni bank dunia, mengharapkan kirannya tidak ada permasalahan-permasalahan di lokasi yang rencana dibangun.

Sehingga hal tersebut masih ditinjau, dievaluasi kembali sekaligus dipelajari atas dokumen ketiga lokasi tadi.

“Kalau untuk dokumen LARAP di tiga lokasi sudah kita serahkan semuanya ke bank dunia. Hanya saja, mereka tentunya tidak mungkin langsung menyetujui atau meNOLkan dokumen LARAP tanpa harus dievaluasi dan meminta kembali dokumen penunjang. Seperti Lere masih dibutuhkan dokumen penunjang penghapusan aset yang belum diserahkan oleh Pemkot Palu, Petobo juga demikian yang baru selesai diselesaikan Pemda soal penyelesaian sengketa lahan dengan masyarakat. Begitu pula dengan lahan Tondo 2. Artinya, ketiga lokasi ini, kita masih menunggu dan menyerahkan dokumen pelengkap jika bank dunia membutuhkan dokumen lagi,” sebutnya.

“Dari bank dunia itu yang mesti clear and clean, yaitu lahan Penetapan Lokasi (Penlok) nya, dari administrasi misalnya di tata ruang, UPL/UKL, AMDAL dan lainnya, sudah tidak ada lagi permasalahan klaim yang dari masyarakat, dan hal-hal lainnya. Jangan lupa, di kota Palu ini ada tim dari bank dunia yang terus mencocokan seluruh dokumen yang kita berikan dengan fakta yang sebenarnya. Makanya memang untuk clear dan clean ini harus betul-betul selesai tanpa ada lagi komplen dengan masyarakat,” urainya.

Ditegaskan oleh Aksa, bahwa untuk membangun Huntap kawasan yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui dana pinjaman dari Bank Dunia, tentu melalui tahapan-tahapan yang butuh waktu yang lama, semisal untuk lelang proyek saja ketika sudah disetujui atau di NOL kan oleh bank dunia atas dokumen tadi, harus memakan waktu kurang lebih dua bulan lamanya.

“Untuk lokasi Talise itu butuh dua bulan proses lelang makanya mulai star di awal bulan Agustus, karena kita mulai proses bulan Mei kemarin,” kata dia.

“Sementara yang tiga lokasi belum di lelang, berarti ada penyesuaian waktu jika nantinya setelah disetujui atau di NOL kan oleh Bank Dunia,” tutupnya.ZAL

Sumber: Sulteng News

Tinggalkan Komentar