Habitat for Humanity Bangun 500 Huntap di Sigi

169 dilihat

Ditulis oleh

SIGI – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Habitat for Humanity Indonesia memulai program tahap awal rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana alam di Sulawesi Tengah dengan meresmikan program pembangunan huntap (hunian tetap) sebanyak 500 unit yang berlokasi di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi senin (2/12/2019) siang.

Pembangunan hunian jangka panjang bagi penyintas gempa bumi dan likuefaksi 28 September 2018 lalu ini memasuki tahapan pertama sebanyak 150 unit, dan 30 unit telah siap dihuni.

Chief of Party Disaster Response Habitat for Humanity Indonesia, Herbert Barimbing mengatakan proses pembangunan huntap ini telah memenuhi prosedur dan uji kelayakan pembangunan oleh tim ahli gedung dan bangunan.

Sebelum memulai pembangunan 150 unit huntap ini kata Herbert dilakukan pelatihan untuk rumah aman dan sehat terhadap 300 penyintas bencana Pasigala, “jadi kami tidak menyebut penyintas sebagai penerima bantuan, tetapi kami sebut sebagai mitra dikarenakan kami ingin warga yang akan menghuni (huntap) nantinya turut berperan aktif serta menjadi pengawas pagi para tukang dalam bekerja.” Ujar Herbert.

Lanjut Herbert sejak memasuki tahun 2019, Habitat for Humanity Indonesia telah merampungkan beberapa fasilitas bangunan, diantarnya 1039 unit huntara (hunian sementara), 13 MCK umum, 400 toilet keluarga, pembangunan fasilitas air bersih yang melayani sekitar 700 keluarga, 408 peralatan kebersihan, 410 peralatan pertukangan, 558 lembar terpal, serta peralatan pembersihan puing untuk 11 komunitas.

Bupati Sigi Moh. Irwan Lapatta yang turut hadir dalam peresmian itu mengucapkan terima kasih dan merasa bersyukur atas dukungan dan bantuan yang telah ditberikan Habitat for Humanity Indonesia kepada masyarakat Kabupaten Sigi.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Habitat for Humanity Indonesia sebab dari total 32 ribu rumah rusak berat, sedang, dan ringan yang dalam perencanaan pembangnunan, bantuan huntap dari Habitat ini tentu sangat meringankan masyarakat dan pemerintah Sigi.” Kata Irwan kepada wartawan usai meletakkan batu pertama pembangunan huntap.

Menurut Irwan, skema APBN dan dana bantuan luar negeri yang saat ini masih menunggu pencairannya memakan waktu dan proses yang panjang. Disamping itu, kehadiran Habitat for Humanity Indonesia dalam membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sigi terbilang begitu cepat dan rapi.***

 

Sumber: Kabar Sulteng Bangkit

Tinggalkan Komentar