Walikota Palu, Hidayat mengimbau kepada masyarakat korban bencana agar menentukan sikap, pindah ke hunian tetap (huntap) yang dibangun pemerintah atau skema rumah hunian relokasi mandiri.
Imbauan itu termuat dalam Surat Edaran Wali Kota Palu Nomor:360/0720/DPKP/2020 tentang Percepatan Relokasi Warga Terdampak Bencana Alam Gempa Bumi, Tsunami dan Likuefaks pada Zona Rawan Bencana IV atau Zona Merah Kota Palu tertanggal 2 Maret 2020.
Bagi masyarakat yang berada di zona rawan bencana (ZRB) IV alias Zona Merah yang ingin menempati Huntap maupun memilih skema rumah Huntap relokasi mandiri agar mengambil formulir calon penghuni Huntap di kantor kelurahan masing-masing mulai Senin (6/4/2020) hingga Senin (13/4/2020). Kemudian dikembalikan mulai Rabu (15/4/2020) paling lambat Senin (20/4/2020).
Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI akan membangun Huntap berdasarkan jumlah data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu pada tahun anggaran 2020, yakni berdasarkan formulir yang dikembalikan.
Dalam point 9 surat edaran terebut, disebutkan, bagi masyarakat yang lambat atau tidak menentukan sikap memilih Huntap, sesuai formulir calon penghuni Huntap, maka Pemerintah tidak akan menyiapkan Huntap tahun anggaran 2020.
Lokasi Huntap
Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor:369/516/Dis.BMPR-G.ST/2018 tentang Penetapan Lokasi (Pemlok) Tanah Relokasi Pemulihan Akibat Bencana di Sulawesi Tengah, terdapat empat lokasi pembangunan Huntap di Kota Palu.
- Lokasi Huntap I di belakang kampus Universitas Tadulako (Untad) Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
- Lokasi Huntap II di belakang Markas Kepolisian Daerah (Polda) baru, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
- Lokasi Huntap II di belakang eks STQ, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
- Lokasi Huntap IV ditetapkan di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatangan, Kota Palu.
Bagi masyarakat yang berada di Zona Merah, dapat memilih lokasi tersebut di atas. HGA