Pemkot Palu: Pengembangan Huntap Perhatikan Nilai Estetika

39 dilihat

Ditulis oleh

Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah menekankan warga melakukan pengembangan bangunan di hunian tetap (huntap) korban bencana agar mengedepankan nilai estetika hunian supaya tidak timbul kawasan kumuh baru.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Selasa mengatakan pengembangan hunian harus disesuaikan dengan klausul perjanjian antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan warga terdampak bencana penerima huntap, mengingat huntap merupakan salah satu kawasan tumbuh ke depan.

“Oleh karena itu, warga yang melakukan renovasi bangunan perlu berkoordinasi dengan PUPR menyangkut desain, agar pengembangannya terlihat rapi,” ujar Hadianto.

Palu memiliki sejumlah lokasi huntap korban bencana, diantaranya yang sudah dibangun dan dihuni warga yakni huntap Tondo 1 di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore sebanyak 1.500 unit lebih, huntap Duyu, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga 230 unit , huntap Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.

Lalu, lokasi huntap yang masih dalam proses pematangan lahan untuk pembangunan lanjutan di tahun 2022 diantaranya huntap Tondo 2 direncanakan pembangunan kurang lebih 2.700 unit, Talise, Kecamatan Mantikulore kurang lebih 1.000 unit dan huntap Petobo, Kecamatan Palu Selatan kurang lebih 600 unit.

“Ke depan, Tondo akan menjadi pusat kota baru, sehingga huntap di sana harus menjadi kawasan percontohan. Oleh karena itu warga yang tinggal di huntap harus menjaga lingkungan dari kekumuhan,” ucap Hadianto.

Ia mengemukakan, Kementerian PUPR melalui Balai Penyedia Perumahan Sulawesi II mulai melakukan pengembangan fasilitas pendukung huntap Tondo 1 guna memperindah kawasan tersebut.

Pengembangan sejumlah fasilitas yang telah disusun dalam perencanaan yakni, pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan sepanjang 1.547 meter, peningkatan darainase 711,6 meter, pembangunan tempat pengelolaan sampah reduce, reduce dan recycle (TPS3R) di atas lahan seluas 1.337,4 meter per segi.

Selanjutnya, pemasangan penerangan jalan umum (PJU) sebanyak 15 buah di jalan utama, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) seluas 5.703 meter per segi, dinding penahan tanah sepanjang 451,6 meter, pekerjaan Bugis beton 400 meter, pemasangan biopori 16 buah serta pemasangan penerangan RTH 10 buah.

“Kami juga mengajak warga huntap agar senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan, sebagai mana salah satu program prioritas kami yakni mewujudkan Palu sebagai kota bersih yang pencapaiannya menarget piala Adipura 2023,” demikian Hadianto.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Laode Masrafi
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Sumber: Antara

Tinggalkan Komentar