Pemkot Siapkan Empat Titik Relokasi Penyintas

80 dilihat

Ditulis oleh

PALU – Pemkot Palu menyiapkan sebanyak empat titik lahan sebagai pusat relokasi penyintas bencana dari kawasan zona rawan bencana (ZRB). Lahan-lahan ini rencananya menjadi lokasi pembangunan hunian tetap (Huntap).  Empat titik lahan itu antara lain di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore, tepatnya di belakang kampus Universitas Tadulako (Untad). Dengan luas 45 Ha.

Kemudian di Kelurahan Tondo II yang terletak di belakang Mapolda Sulteng.  dengan luasan sekitar 65,3 hektar. Lalu di Kelurahan Talise yang terletak di sekitaran kompleks hunian Palu City Square dengan luasan sekitar 46,83 Ha.

Berikutnya di Kelurahan Duyu Kecamatan Palu Barat. Tepatnya berada disekitar  Stadion Gawalise dengan luasan sekitar 36,3 Ha. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Palu, Zulkifli menjelaskan, empat lokasi itu telah ditetapkan sebagai titik pembangunan Huntap untuk merelokasi penyintas bencana.

Untuk titik relokasi di belakang Kampus Untad Palu, saat ini jelas Zulkifli sedang berproses pembangunan Huntap. Masing -masing dilaksanakan oleh Yayasan Budha Tzu Chi, AHA Center dan Pemkot Surabaya bahkan sudah mulai membangun Huntap di lokasi ini.

Sementara titik di belakang Mapolda Sulteng, saat ini menurutnya sedang dilakukan proses pematangan Iahan. Dia menjelaskan, relokasi menuju Huntap pada lahan yang telah dipersiapkan khusus diberi bagi warga yang rumahnya hilang akibat bencana likuifaksi. Baik di Kelurahan Balaroa maupun Kelurahan Petobo

“Termasuk penyintas yang rumahnya hancur akibat terjangan tsunami di pesisir Teluk Palu serta rumah yang berada di atas jalur sesar aktif,”jelasnya.

Selain empat titik diatas, Kementerian PUPR saat ini tengah membangun sebanyak 230 unit rumah pada lahan seluas 14,1 Ha di Kelurahan Balaroa. Serta lokasi Huntap satelit di bekas sport center Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo pada lahan seluas kurang lebih 4,6 Ha Selanjutnya kata Zulkifli, pembangunam Huntap mandiri berkelompok di Kelurahan Mamboro Induk.

Perencanaan dan pembangunan Huntap mandiri ini akan didamping yayasan Arsitek Komunitas (ARKOM) Indonesia Palu pada lahan seluas 4.867 m2. Zulkifli berkata, Pemkot Palu terus berupaya berkoordinasi dengan berbagai instansi vertikal maupun non pemerintah. Untuk penyediaan prasarana, sarana dan utilitas Huntap.

Agar berbagai fasilitas pendukung seperti fasilitas sosial, fasilitas umum dan kelengkapan sanitasi dan elektrikal nantinya dapat tersedia secara baik dan tepat waktu. “Kami ingin poses pemukiman ini berlangsung baik dan tidak malah menimbulkan masalah baru setelah proses pemukiman tersebut berlangsung,”ujarnya. Untuk segala rencana tersebut, dia berharap masyarakat dapat memberi dukungan. Utamanya dalam tahap pekerjaan pembangunan Huntap. “Karena rencananya sebelum memasuki bulan ramadan tahun ini sebagian masyarakat sudah bisa menempati Huntap yang telah selesai dibangun,”harapnya.

Saat ini tambahnya, salah satu proses yang perlu dipercepat adalah memastikan seluruh lahan yang akan digunakan sudah dalam kondisi clear and clean. “Baik dari aspek legalitas maupun fisik lingkungan binaan yang akan dikembangkan,” pungkasnya. ***

 

Sumber: Kabar Sulteng Bangkit

Tinggalkan Komentar