Relokasi ke Huntap, Penyintas Lekuifaksi Petobo Bersikeras Tak Mau Tinggalkan Tanah Kelahiran

50 dilihat

Ditulis oleh

Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu Ahmad Lembah mengatakan, sejumlah penyintas korban liquefaksi Petobo tidak ingin direlokasi ke Hunian Tetap (Huntap) yang disediakan pemerintah.

Hal itu disampaikan langsung saat Wali Kota palu Hadianto Rasyid menyambangi warga penyintas Petobo, Minggu (30/5/2021) siang.

Kedatangan Hadianto rasyid itu untuk menyosialisasikan relokasi penyintas ke Huntap.

“Saya sudah keliling lihat semua Huntap ini, tapi bagi warga Petobo tidak ingin meninggalkan Petobo,” kata Ahmad Lembah.

Menurutnya, jika mereka direlokasi ke Huntap Pombewe, sama saja mereka dipaksa untuk pindah dan meninggalkan kampung yang sejak kecil mereka tinggali.

“Kalau kami ke Huntap Pombewe berarti kami ini transmigrasi paksa dari Kota ke Desa,” jelasnya.

Ahmad Lembah menyarankan, jika Pemerintah Kota Palu melakukan pertemuan bersama pemilik lahan untuk mencari solusi.

Diharapkan setelah dilakukan pertemuan harga lahan yang relatif mahal tersebut bisa mencapai harga minimal dari alokasi dana yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Palu.

“Diimana lalu sudah dilakukan konsolidasi, coba pemerintah lakukan pertemuan bersama pemilik lahan, siapa tahu mereka mau menurunkan harga lahannya untuk penyintas liquitfaksi dan gempa bumi ini,” harap Ahmad Lembah.

Selain itu, Ahmad Lembah memberikan solusi bagi Pemkot, agar dana untuk pembangunan Huntap Mandiri diberikan secara tunai kepada warga.

Biar warga yang menggunakan dana tersebut untuk membangun, meskipun menurutnya dana Rp 50 juta kecil.

“Bagaimana jika Huntap Mandiri ini di-uangkan saja, berikan saja kami Rp 50 Juta, mungkin saja kami akan gunakan uang itu untuk ambil BTN, dari pada pembangunan Huntap Mandiri yang tidak jelas,” imbuhnya.

Secara tegas, Ahmad Lembah mengatakan jika warga Petobo tidak ingin meninggalkan tanah kelahirannya.

“Masyarakat tetap bertahan di Petobo, dan seterusnya akan tetap di Petobo,” tegas Ahmad Lembah. (*)

Penulis: Alan Sahrir
Editor: Haqir Muhakir

Sumber: Tribunnews Palu

Tinggalkan Komentar