655 Unit Huntap Pascabencana di Palu Siap Dihuni

2 dilihat

Ditulis oleh

KOMPAS.com – Sebanyak 655 unit hunian tetap (huntap) yang telah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Palu untuk segera dihuni warga penyintas bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi.

Penyerahan huntap kepada Warga Terdampak Bencana (WTB) tersebut dihaidiri oleh Direktur Rumah Khusus Direkotrat Jenderal Perumahan, Walikota Palu, serta para pejabat Pemda Kota Palu yang berlangsung di Kawasan Huntap Petobo, Rabu (20/03/2024). Huntap yang dibangun di atas lahan 14,8 hektar tersebut dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan luas bangunan per unit 38,5 meter persegi dengan luas kavling 9 x13 meter, serta dilengkapi dengan tendon air, listrik serta jalan lingkungan, saluran air, ruang terbuka hijau, dan jaringan air bersih.

“Pemerintah melalui Kementerian PUPR ingin para penyintas bencana alam yang saat ini tinggal di hunian sementara bisa segera menghuni Huntap yang telah selesai dibangun,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dikutip dari laman resmi, Kamis (21/03/2024).

Iwan menjelaskan, Huntap yang di bangun Kelurahan Petobo, Kota Palu diserahterimakan kepada pemerintah daerah setempat untuk kemudian dihuni oleh warga penyintas bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi pada tahun 2018 lalu.

Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan, Yusniewati mengatakan, pembangunan Huntap di kawasan Petobo menggunakan teknologi rumah tahan gempa yakni RISHA. Proses pembangunan 655 unit Huntap juga berdasarkan hasil asesmen lapangan terhadap warga terdampak bencana (WTB) di wilayah tersebut.

Pembangunannya dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II sejak tahun 2023 lalu. Sementara kontraktor pelaksananya masing-masing dikerjakan oleh PT Nindya Karya sebanyak 542 unit dan PT Waskita Karya sebanyak 113 unit.

“Kini sebanyak 207 unit huntap telah dihuni oleh penyintas, sedangkan sisanya masih dalam proses penghunian,” imbuhnya.

Yusniewati juga meminta Pemerintah Daerah untuk segera melaksanakan penananam pohon di kawasan Huntap agar lingkungan kawasan hunian lebih hijau dan asri. Hal itu sesuai dengan arahan Menteri PUPR bahwa semua infrastuktur yang terbangun baik itu jalan, bendungan, apalagi perumahan, sebaiknya dilengkapi dengan penghijauan, sehingga bisa menjadikan kawasan ini lebih indah dan hijau.

“Pembangunan hunian korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk masyarakat. Kami juga akan terus berupaya untuk melengkapi segala fasilitas yang ada sehingga dapat mendukung penghuni agar bisa tinggal dengan nyaman,” tukasnya.

Salah seorang warga penghuni huntap Petobo, Nartin menuturkan bahwa dirinya dan suami sangat bersyukur sudah bisa pindah dan tinggal di huntap. Sebelumnya keluarganya tinggal di hunian sementara bersama rekan-rekan penyintas bencana lainnya.

“Alhamdulillah kami sangat senang senang karena sudah ada tempat tinggal yang baru dan lebih bagus dan aman. Kami siap untuk mengikuti saran dan arahan dari pemerintah kota untuk menjaga dan memelihara Huntap ini,” tandasnya.

Sumber: Kompas.com

Tinggalkan Komentar