Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulteng Terus Dikebut

132 dilihat

Ditulis oleh

Mengingat akan berakhirnya kegiatan NSUP-CERC pada akhir Juni 2021, Central Project Management Unit (CPMU) Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project, menggelar Rapat Koordinasi Teknis II Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Provinsi Sulawesi Tengah TA. 2021 pada Senin – Selasa (15-16/03). Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Best Western Plus Coco Palu ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan Penanganan Pascabencana Sulawesi Tengah, yaitu Kegiatan Contingency Emergency Response Component (NSUP-CERC) dan Kegiatan Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP).

Agenda pada hari pertama merupakan penyampaian paparan narasumber kegiatan yaitu paparan dari Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah, Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Sulawesi II, Pemerintah Kota Palu, dan Pemerintah Kabupaten Sigi. Kemudian pada hari selanjutnya yaitu Desk (Parallel Table) yang mendiskusikan pokok bahasan spesifik yang sesuai dengan kluster kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Beberapa isu dan permasalahan kegiatan NSUP-CERC, antara lain klaim lahan di Huntap Tondo 1, Tondo 2, dan Talise, suplai air bersih yang belum mencukupi di Huntap, serta perlunya percepatan penetapan SK Penghunian oleh masing-masing Pemda. Sedangkan permasalahan yang dialami pada kegiatan CSRRP, yaitu keterlambatan proses lelang; kebutuhan jumlah huntap lebih banyak daripada ketersediaan lahan; perlu koordinasi lebih lanjut antara PMU, PIU, dan Bank Dunia terkait transisi supervisi paket pekerjaan Rehabilitasi Gedung Kajati; perlu disepakatinya Standard Bidding Document (SBD) Harmonisasi antara World Bank dan Ditjen Bina Konstruksi dalam rangka percepatan lelang.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah, Ferdinand Kana Lo, yang bertindak sebagai salah satu narasumber kegiatan menyampaikan progress pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Sulawesi Tengah bidang Cipta Karya, seperti pembangunan infrastruktur permukiman bidang air minum dan sanitasi, Rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas Pendidikan, kesehatan, dan Gedung perkantoran, Isu dan permasalahan, tindak lanjut dan rencana aksi, serta serah terima hasil kegiatan dan pengelolaannya.

“Dari 1.611 unit yang terbangun, 1.562 unit Huntap Tondo 1 sudah ditempati oleh warga. Untuk Huntap Kawasan Duyu telah dilakukan serah terima kunci sebanyak 106 unit pada 15 Februari 2021. Sedangkan, Pembangunan SPALD-T dan Infrastruktur Persampahan di Kawasan Huntap Pombewe diperkirakan selesai pada bulan Juni 2021 akibat keterlambatan suplai material. Sementara itu, Huntap Tondo 2 dan Talise masih berstatus menunggu terselesaikannya masalah hukum dan administrasi,” tutur Ferdinand.

Lebih lanjut beliau menjelaskan, untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas Pendidikan yaitu Universitas Tadulako dan fasilitas Pendidikan Dasar dan Menengah. Pembangunan Universitas Tadulako dibagi dalam 2 tahap kegiatan, tahap I sebanyak 5 paket telah dimulai pelaksanaannya melalui NSUP- CERC pada TA. 2019 – 2021 sedangkan tahap II pelaksanaannya melalui kegiatan CSRRP. Pembangunan Fasilitas Pendidikan Dasar dan Menengah juga dibagi dalam 2 tahap kegiatan, tahap I sebanyak 57 sekolah yang ditangani melalui NSUP CERC dengan progres rata-rata 57,67%, dan tahap II melalui CSRRP yang ditargetkan lelang pada Juli 2021.

Sedangkan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas kesehatan dan bangunan Gedung, mencakup pembangunan RSUD Undata, RSUD Anutapura, Kantor Perwakilan BPKP, dan Gedung Hijau PIP2B Provinsi Sulawesi Tengah. Pembangunan RSUD Undata pada tahap Ia dan Ib sebanyak 17 unit telah selesai dilaksanakan sedangkan pembangunan tahap II akan dilaksanakan melalui Loan CSRRP. Pembangunan RSUD Anutapura juga telah menyelesaikan dua tahap yaitu tahap Ia dan Ib sebanyak 24 unit bangunan, sedangkan tahap II akan dilaksanakan melalui loan CSRRP. Rekonstruksi Kantor Perwakilan BPKP saat ini dalam proses kontruksi dengan progress 9,17% dan Retrofitting Gedung Hijau PIP2B Provinsi Sulawesi Tengah juga masih dalam proses konstruksi dengan progress 84,23%.

Ketua Satgas Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto, dalam sambutannya menghimbau agar kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dapat segera terselesaikan. “Berdasarkan data dan informasi yang diterima oleh tim NSUP-CERC per tanggal 8 Maret 2021, progress kegiatan rehabiltasi dan rekonstruksi pasca bencana mencapai 68,63% sehingga masih >30% sisa kegiatan yang perlu dikejar penyelesaiannya. Mengingat perlunya dilakukan percepatan kegiatan CERC dan CSRRP tersebut maka kami mengharapkan perhatian dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk menindaklanjuti isu dan permasalahan tersebut,” tutup Arie. (wg)

 

Sumber : Cipta Karya

Tinggalkan Komentar