Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di wilayah terdampak bencana 28 September 2018 di Sulawesi Tengah akan segera dibangun, setelah sebelumnya mengalami penundaan akibat persoalan lahan.
Tenaga ahli gubernur bidang infrastruktur percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Ir. Dharma Gunawan Mochtar, M.Si kepada RRI Rabu (14/9/2022) siang di Palu menjelaskan, setelah persoalan lahan dinyatakan clear and clean atau tidak bermasalah oleh bank dunia, pembangunan Huntap Tondo dua dan sejumlah lokasi lainnya akan dimulai pembangunannya dan minggu ke tiga bulan September akan dimulai proses lelang.
“Untuk Kota Palu rehabilitasi dan rekonstruksi Sulawesi Tengah dilaksanakan di 9 lokasi Duyu kemudian Tondo 1, Balaroa, Tondo 2, Talise, Lere kemudian ada beberapa dilokasi mandiri kemudian Talise, Panau dan Petobo. Total warga terdampak berdasarkan status yang sudah dilakukan penyaringan pemerintah setempat, 4.738 warga terdampak bencana untuk Kota Palu. Huntap yang telah terbangun 1.611 unit, PUPR akan segera membangun 2.671 unit Huntap pada tahap berikutnya ini,” kata Gunawan ketika menjadi narasumber dialog Kentongan RRI Palu
“Insya Allah pada minggu ke tiga bulan September ini sudah ada di web pelelangan,” ujarnya meyakinkan.
Senada hal itu Kepala Balai Permukiman dan Prasarana Wilayah (BP2W) Sulawesi Tengah Sahabudin mengatakan, jika tidak terjadi kendala dalam proses lelang, pembangunan Huntap akan dimulai November 2022 dan di perkirakan selesai dalam 5 sampai 6 bulan kedepan
“Target kita di Tondo kalau kita lihat ini kan masalah sudah dilelang nih, kalau mulus-mulus itu mungkin sekitar 25 November itu sudah SPK pak, itu target kita, kita akan kawal terus menerus agar supaya percepatan ini, kami dahului dengan kontrak, diperkirakan itu akan selesai 5 sampai 6 bulan kedepan,” jelas Sahabudin kepada rri.co.id.
Huntap yang dibangun akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas diantaranya, ruang terbuka hijau (RTH), serta sejumlah fasilitas lainnya baik Huntap kawasan maupun Huntap satelit.
Sumber: RRI